Pengertian "Ghazwulfikr"
Ghazwulfikr dapat dilihat dari segi bahasa maupun istilah. "Ghazwun" secara bahasa artinya serangan, serbuan, dan invasi, sedangkan "Fikr" adalah pemikiran. Sedangkan secara istilah "Ghazwulfikr"
artinya penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam
guna mengeluarkan mereka dari hal-hal yang benar karena telah tercampur
aduk dengan hal-hal yang tidak islami.
Sedangkan dalam istilah kemiliteran perang non konvensional, Ghazwulfikr disebut sebagai Psy War atau Mind control (perang urat saraf), dengan kata lain Ghazwulfikri
adalah sebuah serangan yang bisa mengubah persepsi seseorang agar
otaknya menilai sesuatu itu baik atau jelek, menerima atau menolaknya.
Ghazwulfikri
adalah perang yang sama sekali tidak menumpahkan darah, tidak meluluh
lantakkan gedung, tidak membumi hanguskan sebuah wilayah, jauh dari
bisingnya desingan peluru, ledakan bom serta dentingan senjata-senjata
tajam, namun daya rusaknya lebih dahsyat dari perang konvensional.
Obyeknya bukanlah tubuh manusia namun otak dan hati manusia itu sendiri.
Awal munculnya "Ghazwufikri"
Ghazwulfikri berawal dari konspirasi pertama yang dilakukan oleh Iblis La’natullah ‘Alaihi terhadap Adam dan Hawa 'Alaihima salam,
ketika itu Iblis berusaha membujuk keduanya agar mencicipi buah Khuldi
yang telah dilarang oleh Allah Ta`ala. Dalam hal ini Iblis tidaklah
secara langsung menyuruh keduanya untuk memakan buah tersebut, akan
tetapi ia melancarkan kelicikannya melalui propaganda mautnya, seperti
yang disebutkan dalam Al-Quran bahwa Iblis berkata: "Sesungguhnya
Allah melarang kalian memakan buah Khuldi supaya kalian tidak menjadi
malaikat dan tidak dapat hidup abadi" (QS. 7:20).
Iblis
sangat yakin bahwa dengan lansung menyuruh memakan buah tersebut Adam
dan Hawa pasti tidak mau menurutinya, maka dengan menanamkan keraguan
terhadap Sang Pencipta. Iblis menjerumuskan keduanya, maka terjadilah
apa yang diinginkan iblis sehingga Adam Dan Hawa dikeluarkan dari surga
dan diturunkan ke bumi.
Seiring
berputarnya waktu, keturunan Adam dan Hawa senantiasa berhadapan dengan
tipu muslihat Iblis dibantu oleh para pengikutnya. Seorang peniliti
Amerika mengatakan bahwa gerakan Iblis bersama pengikutnya ini disebut
sebagai "Brotherhood Of Snake" (persaudaraan ular) yang
merupakan cikal bakal dari gerakan Ordo Gereja Yohanit, Ordo Sion,
Ksatria Templar, Freemasonry, dan Zionisme, dan gerakan-gerakan lainnya
yang mengatasnamakan Liberal. Mereka semua merupakan pengikut dan
penerus ajaran Iblis, yang berusaha menghancurkan tauhid dan
menggatikannya dengan faham-faham yang menggunakan nama-nama yang telah
dipoles seilmiah mungkin yang sebenarnya hanya sebuah kedustaan belaka
Mengapa kita harus memahami "Ghazwulfikr"?
Memahami Ghazwulfikri merupakan hal yang sangat penting karena dengan begitu kita dapat mengetahui hal-hal berikut:
- Mengenal musuh Islam atau pelaku-pelaku Ghazwulfikr.
- Mengenal sarana-sarana yang dapat meruntuhkan Islam.
- Mengenal keadaan alam Islam.
- Menghindari keraguan dalam Islam.
- Memahami medan dakwah kepada Allah dengan melihat ayat-ayat-Nya.
Pelaku-pelaku Ghazwulfikr
Adapun
pelaku-pelaku dari Ghazulfikr adalah musuh-musuh islam, yang tidak
pernah rela melihat kejayaan islam. Mereka melakukan segala upaya agar
umat islam mengikuti perbuatan mereka melalui perusakan pemikiran yang
mereka khususkan kepada generasi muda islam.
Sarana-sarana Ghazwulfikr
Para pelaku Ghazwufikr
mengunakan banyak sarana untuk melancarkan misinya, memanfaatkan
faktor-faktor vital dalam lingkup kehidupan masyarakat islam dari
berbagai segi seperti:
- Segi Aqidah, dengan memasukan pemahaman-pemahaman yang mendangkalkan aqidah dengan maraknya berbagai ajaran-ajaran sesat ditengah-tengah komunitas muslim.
- Segi Pendidikan, mereka menyisipkan pikiran-pikiran liberal dalam sistem pendidikan kita, bahkan menjadikannya materi pelajaran sekolah, serta memanipulasi sejarah dunia.
- Media Cetak dan elektronik, yang dampaknya terasa sangat kuat, dengan tersebarnya majalah-majalah yang sarat dengan budaya non islam serta tidak terkontrolnya acara-acara televisi yang menunjukkan bahwa mereka telah meracuni dan mengendalikan pemikiran kita melalui media cetak dan elektronik.
- Serta sederet sarana-sarana lain yang mereka gunakan untuk memerangi pemikiran kita seperti persamaan hak antara gender, bidang seni, perekonomian dan bidang pendidikan lainnya dalam aspek kehidupan umat islam.
Program-Program Ghazwulfikr
Para
pelaku ghazwulfikr sangat jeli dalam melihat kelemahan umat islam,
kesempatan ini mereka gunakan untuk melancarkan serangan-serangannya
yang sudah terencana dengan matang, sehingga kita dapat mengenal
beberapa program dari Ghazwulfikr seperti Program 5S dan 3F
1. Sex (hubungan pra nikah)
Menyebar luaskan free sex,
terutama untuk pemuda-pemudi Islam. Saat ini hubungan pranikah antara
pria dan wanita menjadi suatu hal yang tidak asing bahkan menjadi suatu
trend di kalangan remaja islam yang timbul dari budaya pergaulan bebas
antara lawan jenis.
2. Song (lagu)
Mempopulerkan lagu-lagu bermuatan sekuler dan budaya barat melalui lagu-lagu dari negerinya sendiri ataupun dari negeri islam.
Menyebarkan lagu-lagu Islami dengan lirik yang sarat hikmah dan namun bermuatan musik dan tidak menambah keimanan.
3. Show (TV atau film)
- Menampilkan film-film dengan adegan yang vulgar.
- Menampilkan film-film yang menyudutkan Islam.
- Menyuguhkan acara-acara bermuatan sekuler.
- Pengaturan Jam tayang acara pada waktu shalat.
4. Science (ilmu pengetahuan)
- Menanamkan pola pikir barat.
- Mempopulerkan ilmuwan non islam.
- Memutarbalikkan fakta tentang ilmu-ilmu yang ada saat ini.
5. Story (sejarah)
- Memutarbalikan fakta dan kebenaran sejarah dunia
- Menenggelamkan tokoh-tokoh sejarah Islam, dan merusak citra baik mereka di mata dunia.
6. Fun
Menyebarkan paham life for fun (hidup untuk kesenangan).
7. Food
Membuat makanan-makanan berbau syubhat, yang diragukan standar kehalalannya.
8. Fashion
Adanya slogan back to nature yakni menggunakan kulit dan bagian binatang tertentu sebagai bahan pakaian. Serta melalaikan kewajiban muslimah untuk mengenakan jilbab, dengan mengumbar aurat mereka.
Antisipasi
Lantas bagaimakah sikap kita untuk menghadapi Ghazwulfikr ditengah-tengah krisis yang melanda umat islam ini?
Dan berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk melawan dan membentengi diri dari serangan pemikiran ini, diantaranya:
- Kembali pada Kemurnian Islam, semuanya dikembalikan kepada Islam, dengan menitikberatkan pada aqidah umat, serta mempelajari islam dengan pemahaman yang lurus dengan berpegang kepada Al-Qur'an dan Sunnahnya. Karena jika aqidah kita kuat, musuh-musuh islam tidak akan mampu memusnahkan kita dengan cara apapun.
- Bangga akan keislaman kita, tidak malu-malu untuk menunjukkan keislaman kita pada orang lain. Namun bangga disini adalah bangga yang terkendali, bukan bangga atas amalan yang telah kita lakukan dengan maksud mendapat pujian dari orang lain.
- Memerangi hawa nafsu dari berbagai ujian dunia yang menyelimuti kehidupan umat.
- Kembali pada al-Quran dan As-Sunnah, dengan menjalani kehidupan sesuai tuntunan Al-Quran dan As-Sunnah serta meyakininya sebagai solusi atas segala permasalahan yang dapat membentengi diri kita dari pemikiran musuh-musuh islam.
Maka
sudah sepantasnya kita sebagai seorang muslim membuka mata dan telinga
kita bersama-sama berusaha untuk menerapkan aqidah dan pemikiran yang
benar untuk melawan musuh-musuh kita dan berjihad di perang pemikiran
ini. Wallahu 'alam.
0 komentar:
Posting Komentar